Sunday, April 27, 2008

sambungan... (Diplomasi Munafik ala Yahudi)

Omong kosong...

"Musuh-musuh kami telah gagal mengalahkan kami melalui kekuatan bersenjata meskipun jumlah mereka jauh melebihi kami, dua puluh berbanding satu." --Chaim Weizmann, presiden sementara Israel, 194824

FAKTA

Jumlah pasukan bersenjata Yahudi yang telah terlatih jauh melebihi jumlah seluruh pasukan yang diterjunkan ke medan perang oleh lima negara Arab pada 15 Mei 1948, dan keadaan demikian terus berlanjut. Barisan hadapan, pasukan bersenjata Israel berjumlah 27400 orang sedangkan dari negara-negara Arab 13876 orang yang berasal daripada Mesir 2800 orang, Iraq 4000 orang, Lebanon 700 orang, Syria 1876 orang, dan Transyordan 4500 orang.25 Pada waktu itu, 18 Mei, dinas intelijen angkatan bersenjata AS memperkirakan ada kekuatan 40000 pasukan Yahudi dan 50000 milisi melawan 20000 pasukan Arab dan 13000 gerila.26 Ahli sejarah Israel Simha Flapan menyatakan: "Jumlah pasukan Israel tidak kalah besar. Meskipun terdapat perbezaan dalam perkiraan mereka, terutama menyangkut jumlah pasukan Yahudi, banyak pengamat yang bersepakat tentang fakta ini."27

Hanya Omong kosong..

"[Orang-orang Arab demikian kuatnya pada 1948 sehingga] banyak ahli militer mengira bahwa Israel akan segera terkalahkan." --Terrence Prittie dan B. Dineen, The Double Exodus, 197628

FAKTA

Israel memiliki banyak kelebihan dalam hal pasukan dan persenjataan sehingga tidak pernah ada keraguan di kalangan para pengamat bahawa Israel akan merangkul kemenangan. Menteri Luar Negeri George Marshall memberitahu kedutaan-kedutaan besar AS sehari sebelum perang bermula, bahawa angkatan bersenjata Arab sangat lemah dan bukan tandingan bagi Israel. Kekhawatirannya yang terbesar adalah bahawa "jika orang-orang Yahudi menuruti nasihat kaum ekstremis mereka yang lebih menyukai kebijaksanaan yang menghinakan bangsa Arab, setiap Negara Yahudi yang akan didirikan hanya mampu bertahan dengan bantuan terus-menerus dari luar negeri."29 Pada 13 Mei, dua hari sebelum perang, kedutaan besar AS di Mesir melaporkan bahwa pasukan Arab belum berhasil mendapatkan senjata dari luar negeri dan motivasi moral mereka sangat rendah, sambil menambahkan: "Angkatan bersenjata Arab dikhawatirkan akan dikalahkan dengan mudah oleh pasukan Yahudi."30

Raja Yordania Abdullah telah berulangkali memperingatkan: "Pasukan Yahudi terlalu kuat adalah keliru jika kita ikut berperang."31 Pasha Glubb yang legendaris dari Inggeris Raya, ketua Legiun Arab Yordania, di kemudian hari mengingatkan: "Saya tidak melewatkan kesempatan untuk memberi informasi [pada pemerintah Yordania] bahwa Transyordan tidak mempunyai cukup sumber untuk berperang melawan negara Yahudi."32 Menurut laporan ahli sejarah Israel, Simha Flapan: "Perkiraan Agen Yahudi tentang tujuan dan kapasita Arab... melaporkan bahwa para kepala staf Arab telah memperingatkan pemerintah masing-masing mengenai serangan Palestina dan perang yang berpanjangan."33 Ahli sejarah militer Pakistan Syed Ali el-Edroos menyimpulkan: "Dalam pengertian militer profesional, sesungguhnya, tidak ada rencana sama sekali."34

Setelah hampir empat puluh tahun kemudian, ahli sejarah Israel Benny Morris menyimpulkan: "Yishuv [komunitas Yahudi di Palestina] secara militer maupun administratif jauh lebih unggul dibanding orang-orang Arab Palestina."35

akan bersambungan..